Pohon kutukan
Karya Yudi Suharso
Dahulu kala, hiduplah seorang raja yang bernama Bagaspati. Raja Bagaspati memerintah kerajaan Swarnabumi. Ia adalah raja yang sangat serakah. Raja Bagaspati meminta pajak yang sangat besar kepada rakyatnya. Banyak rakyatnya yang hidup menderita. Sementara itu, ia hidup mewah di kerajaan. Walaupun hidup mewah, ia tak bahagia. Putra satu-satunya, Pangeran Arya, sudah lama sakit keras.
Suatu hari, datanglah seorang tabib ke istana. Setelah memeriksa Pangeran Arya, ia berkata “Pangeran Arya telah terkena kutukan, Yang Mulia. Pangeran Arya akan sembuh jika pohon jakaranda yang ada di depan istana dapat ditebang.”
“Tabib, apa hubungan pohon itu dengan kesembuhan putraku?” tanya raja heran. “Yang mulia, dipohon itulah semua rakyat menumpahkan kutukan dan makian.
Raja pun kembali bertanya, “Lalu, apa yang harus aku lakukan?”
“Yang Mulia harus menurunkan pajak serendah-rendahnya”.
“Jika yang mulia melakukannya, kutukan-kutukan itu akan hilang dengan sendirinya,” jawab tabib takut-takut.
Raja Bagaspati tampak bimbang.
Jika pajak diturunkan, kesempatan untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya akan hilang. Akan tetapi, jika itu tidak dilakukan, putra kesayangannya tidak akan pernah sembuh.
Akhirnya, Raja bagaspati memutuskan untuk menurunkan pajak serendah-rendahnya. Semua rakyat berduka cita mendengar itu. Pada bulan berikutnya, kesehatan Pangeran Arya perlahan-lahan membaik.
Raja Bagaspati sangat bahagia. Dengan menghilangkan sifat serakahnya, raja mendapat dua kauntungan. Pertama, putra mahkota telah sehat kembali. Kedua, ia kini dicintai oleh rakyatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar